Beberapa waktu ini, media sering menginfokan kalau terjadi
bencana kebakaran di banyak tempat. Penyebabnya bervariasi,mulai dari
konsleting listrik, rokok, sampai kompor yang ada di dapur. Untuk itu perlu kewaspadaan
lebih agar hal meruikan ini tidak terjadi. Khusus untuk penyebab kebakaran yang
berasa dari dapur, Raozen coba bagikan informasi agar kebakaran yang berasal
dari dapur bisa dihindari. Berikut ringkasannya.
Jangan tinggalkan
kompor saat memasak. Meskipun sebentar, meninggalkan kompor dalam keadaan
menyala sangat tidak disarankan karena api memiliki sifat menjalar yang cukup
cepat. Apalagi di musim kemarau yang anginnya kencang ini. Menurut Jack
Sanderson, penyidik kebakaran di Fire Findings Benton Harbor, Michigan, api
hanya butuh waktu kurang dari 1 menit untuk menjalar setinggi 1 inci saat
terkena minyak goreng dan itu akan terus menjalar jika idak segera diatasi.
Menggunakan alat
dapur yang baik. Salah satu kriteria alat dapur yang baik adalah selalu
bersih, khususnya dari minyak dan dapat berfungsi dengan baik. Jangan sesekali
memakasakan untuk tetap menggunakan alat dapur yang rusak untuk memasak.
Misalkan pemanggang roti dan microwave, saat rusak, kemungikinan konsleting
listrik lebih besar. Apalagi saat alat dapur yang ada dalam keadaan kotor penuh
sisa minyak. Api akan semakin cepat menjalar.
Tempatkan
kompor pada tempat yang tepat. Pastikan kompor
berada pada posisi yang tidak terlalu dekat dengan tabung gas. Hal ini
berfungsi untuk menghindari ledakan sebagai aibat pertemuan antara percikan api
dan gas. Selain itu kompor juga jangan disimpan dekat jendela dimana cahaya maahari
masuk. Jika kompor dan gas terlalu lama terkena cahaya matahari langsung, kemungkinan
kerusakan akan lebih besar. Lalu, jauhkan peralatan dapur lainnya yang mudah
terbakar dari kompor setidaknya 90 cm dari pusat api.
Waspadai benda-benda
yang berair. Benda seperti mesin cuci, botol minum, dan benda lain yang berair
harus benar-benar diawasi jika berada di dapur. Paslnya air bisa mengalir ke
tempat dmana ada aliran listrik jika tidak waspada. Dengan masuknya air ke
dalam aliras listrik bisa mengakibatkan konsleting listrik.
Pilih tabung gas yang
baik. Periksalah apakah ada kebocoran atau tidak pada gas. Bila tersium bau
gas, segera jauhkan tabung dari pusat api. Biasanya tabung yang baik tidak
memiliki karat dan tidak terdapat banyak kerusakan dipermukaannya. Selain itu,
harus ditunjang juga dengan alat pelengkap lainnya yang baik juga. Misalnya
cincin karet yang rutin diperiksa dan ganti saat sudah rusak, regulator yang
memiliki meteran agar dapat diketahui tekanan yang dikeluarkan oleh tabung gas,
dan gunakan selang yang baik.
Sediakan tabung
pemadam api. Meskipun kewaspadaan untuk menghindari terjadinya kebakaran
sudah dilakukan, namun tabung pemadam kebakaran harus tetap ada di dapur untuk
menghindari hal yang terjadi di luar perkiraan. Pastikan tabung tidak digunakan
ketika tidak diperlukan agar tetap terisi penuh dan dapat digunakan secara maksimal ketika terjadi hal yang tidak
diinginkan.
Baca juga:
No comments:
Post a Comment